kalau di tanya siapa sih pemain sepak bola yang pertama kali gw tahu? jawabannya adalah Alesandro Del Piero. pada tahun 1997-1998 memang nama del piero sangat terkenal apalagi bagi anak seusia 7 tahun seperti saya. tapi seiring berjalannya waktu, bermula dari cuma ikut-ikutan almarhum om iki mendukung tim Internazionale Milan, gw terpukau lihat freekick ala Alvaro Recoba, atau gocekan Ronaldo. tapi yang sampai sekarang gw kagumi adalah sosok ll capitano inter. Javier Adelmar Zanetti.
hari ini 10 Agustus 2012, bertepatan dengan hari ulang tahun ll capitano. gw sungguh beruntung PERNAH melihat aksinya langsung di stadion, kala inter melakukan tur ke indonesia. hari ini ll capitano berusia 39 tahun. usia yang sudah sangat tidak muda bagi pesepakbola. namun semua itu dijawab dengan sisa-sisa
tenaganya, ia terus berlari dan terus memimpin rekan-rekannya di inter..
salut untuk zanetti. gw juga berharap Zanetti gak menjadikan musim ini
sebagai musim terakhirnmya . gw masih pengen lihat seorang pejuang sejati terus berlari memimpin rekan setimnya sampai ia benar-benar tak mampu lagi.
ini ada profil singkat Javier Adelmar Zanetti. cekidot......
Awal Kehidupan
Javier Adelmar Zanetti lahir di Buenos Aires dan
dibesarkan di daerah pelabuhan distrik Dock Sud. Ia berkomitmen untuk mengejar
pendidikan dan bekerja sekaligus, membantu ayahnya yang kuli bangunan, menjadi
pengirim susu, dan bekerja di toko kelontong milik sepupunya tanpa mengabaikan
semangat untuk bermain sepak bola. Dia mulai bermain sepak bola di sebuah
lapangan pinggiran kota, dalam mengisi waktu luangnya.
Karakteristik permainan
Zanetti seperti julukannya "Traktor",
memiliki kekuatan fisk dan daya tahan yang besar. Ia adalah pemain yang kuat
dengan kemampuan teknis yang tinggi, sehingga dapat bertahan dan menyerang
dengan cukup cepat. Zanetti terkenal di sepakbola karena keterampilan bermain
diberbagai posisi dan memiliki daya jelajah yang luas.
Berposisi asli sebagai gelandang ataupun bek kanan,
namun dalam kariernya yang panjang ia merupakan "kartu joker" bagi
timnya karena hampir dapat dimainkan diseluruh posisi. Pernah di tempatkan
sebagai bek kiri dan gelandang kiri pada awal tahun 2000'an saat Inter Milan
kekurangan pemain diposisi itu, era Mancini dan Mourinho Zanetti dipindahkan
sebagai gelandang baik gelandang kanan maupun gelandang bertahan karena adanya
bek kanan yang kuat Maicon. Formasi 3-4-3 yang menjadi favorit Gasperini
memaksanya menjadi bek tengah pada 2011, sebelum dikembalikan posisinya menjadi
gelandang lagi oleh Ranieri.
Karier klub
Talleres
Setelah ditolak oleh tim yunior Independiente,
Zanetti bergabung dengan tim Talleres (tim divisi dua pada saat itu). Debutnya
bersama Talleres berlangsung pada pertandingan melawan Instituto yang berakhir
dengan kemenangan timnya 2-1 pada 22 Agustus 1992. Di Talleres ia bermain dalam
33 pertandingan dan mencetak satu gol dalam satu musim.
Setahun Kemudian ia pindah ke tim divisi utama
Banfield.
Banfield
Saat berusia 20 tahun, Zenetti melakukan debutnya
bersama Banfield pada tanggal 12 September 1993 di pertandingan kandang melawan
River Plate. Dia mencetak gol pertamanya 17 hari kemudian melawan Newell's Old
Boys dalam pertandingan yang berakhir 1-1. Pertunjukan yang luar biasa untuk
Banfield mendapatkan popularitas dari penggemar El Taladro dan juga membuatnya
mendapatkan panggilan dari tim nasional. Semusim Kemudian, klub raksasa
Argentina River Plate dan Boca Juniors mengaku tertarik merekrutnya tapi
Zanetti memutuskan untuk tinggal di Banfield selama satu tahun lagi.
Pada tahun 1995, ia pindah ke Italia untuk bergabung
dengan Inter Milan, yang menjadikannya paket pembelian pemain pertama Massimo
Moratti. Perekrutan ini merupakan rekomendasi dari Antonio Valentin Angelillo
yang merupakan mantan pemain dan pencari bakat Amerika Latin tim Inter Milan.
Inter Milan
Zanetti, selalu dipercaya sebagai starting XI sejak
Inter Milan dilatih oleh Roy Hodgson pada tahun 1995. Dia melakukan debut untuk
Inter Milan pada 27 Agustus 1995 melawan Vicenza di Milan. Selama tinggal
dengan klub, dia telah memenangkan 16 piala, 15 di antaranya berada di bawah
kapten nya: Piala UEFA pada tahun 1998 (mencetak gol kedua di final dengan
tembakan dari luar kotak penalti), Coppa Italia 2005, 2006 dan 2010, Piala
Super Italia 2005, 2006, 2008 dan 2010, Scudetto 2005-2006, 2006-2007,
2007-2008, 2008-2009 dan 2009-2010, Liga Champions 2009-10 dan Piala Dunia
Antarklub 2010. Pada tahun 2010, Zanetti menjadi kapten klub Italia pertama
yang meraih treble dengan memjuarai Scudetto, Coppa Italia dan Liga Champions.
Kualitas Zanetti telah membuatnya mendapatkan rasa
hormat di lapangan. Terkadang dia dikritik karena terlalu bersuara lembut di
lapangan, tapi membuatnya menjadi salah satu yang paling konsisten Inter,
pemain handal, dan terpercaya. Dengan demikian, ia diganjar dengan kapten klub,
mengambil alih dari bek legendaris Giuseppe Bergomi. Menjadi bagian dari skuat
sejak 1995 dan dengan lebih dari 700 penampilan, ia saat ini adalah yang paling
lama di antara pemain inter lainnya. Untuk fans Inter, Zanetti adalah salah
satu pemain terbesar yang pernah memakai seragam kebesaran mereka hitam dan
biru dan dia telah dianggap sebagai legenda Inter Milan. Ia merayakan
pertandingan ke-600 nya untuk Inter Milan dengan kemenangan 1-0 atas Lecce yang
baru promosi. Sebelum pertandingan, dilapangan ia diberikan penghargaan berupa
piring penghargaan oleh wakil kapten Iván Córdoba.
Meskipun Zanetti lebih sering diklasifikasikan
sebagai pemain bertahan, ia sekarang lebih sering bermain di lini tengah. Sejak
kedatangan Maicon pada awal musim 2006-07, Zanetti dipindahkan dari posisi bek
kanan ke lini tengah. Dia mengakhiri paceklik gol 4 tahun ketika ia mencetak
gol pada 5 November 2006 di kandang melawan Ascoli, setelah sebelumnya mencetak
gol pada tanggal 6 November 2002 di sebuah pertandingan tandang melawan Empoli.
Pada tanggal 27 September 2006, melawan Bayern Munich, Zanetti memainkan
pertandingan 500 profesionalnya untuk Inter dan pada tanggal 22 November 2006,
ia tampil dalam pertandingan ke-100 Eropa melawan Sporting Lisbon. Zanetti
menjalani dua belas tahun yang luar biasa tanpa dikeluarkan dari lapangan dalam
sebuah pertandingan. Pertama kali ia diusir dari lapangan dalam kariernya
adalah pada tanggal 17 Februari 1999 di sebuah pertandingan Coppa Italia
melawan Parma, dan ia diusir dari lapangan lagi dalam pertandingan Serie A melawan
Udinese pada 3 Desember 2011. Hanya 2 pertandingan inilah ia mendapatkan kartu
merah dari seluruh kariernya di Inter Milan.
Di Inter, Zanetti telah merasakan 17 pelatih yang
berbeda, membuatnya satu-satunya pemain telah bermain di bawah banyak pelatih.
Kontraknya saat ini dengan Inter Milan berjalan sampai tahun 2013 setelah ia
memperpanjang kontraknya pada musim panas 2010. Sang kapten telah berjanji masa
depannya kepada Nerazzurri, berharap untuk memiliki masa depan di manajemen
klub setelah ia menggantung sepatu.
Musim 2009-10 awal yang baik untuk Zanetti dan
Inter, terutama setelah kemenangan 4-0 dari rival sekota dalam derby Milan.
Pada pertandingan 17 Oktober melawan Genoa, ia mulai dari serangan balik yang
berujung gol kedua Inter Milan. Pada tanggal 24 Oktober, ia menyamai rekor
Giacinto Facchetti dengan 476 penampilan Serie A ketika bermain dalam
pertandingan melawan Catania, yang berakhir dalam kemenangan 2-1 untuk
Nerazzurri. Dia juga memegang rekor klub dengan 149 penampilan berturut-turut.
Saat Inter memenangkan Final Liga Champions 2010 2-0 melawan Bayern Munich pada
22 Mei 2010, ini merupakan penampilan ke-700 Zanetti untuk Inter.
Pada tanggal 20 Oktober 2010, saat berusia 37 tahun
dan 71 hari, Zanetti menjadi pemain tertua yang mencetak gol di Liga Champions
ketika ia mencetak gol pada menit awal dengan kemenangan 4-3 Inter Milan atas
Tottenham Hotspur di San Siro. Gol ini merupakan gol keduanya di Liga Champions
setelah pada bulan Desember 1998 dalam pertandingan kemenangan 2-0 melawan
Sturm Graz.
Pada tanggal 19 Januari 2011, Zanetti menyalip
legenda La Beneamata Giuseppe Bergomi di penampilan Serie A, pertandingan 520
di Serie A untuk Inter. Setelah sebelumnya ia menyamai rekor 519 milik Bergomi,
ketika Inter Milan membungkam Bologna dengan skor 4-1 pada tanggal 16 Januari
2011.
Pada tanggal 11 Mei 2011, Zanetti membuat penampilan
keseribunya sebagai pemain sepakbola profesional saat bermain untuk Inter Milan
melawan Roma di semi final Coppa Italia Leg 2.
Karier internasional
Zanetti debutnya untuk Argentina pada 16 November
1994 melawan Chili di bawah pelatih Daniel Passarella. Dia telah mewakili
negaranya pada Piala Dunia tahun 1998 dan 2002. Dia juga bagian dari tim yang
memenangkan medali perak di Olimpiade 1996 Atlanta, Amerika Serikat.
Pada Piala Dunia 1998, ia menyelesaikan dengan baik
menjadi gol, umpan dari sebuah tendangan bebas Juan Sebastián Verón di babak 16
pertandingan melawan Inggris membuat skor 2–2. Argentina kemudian memenangkan
adu penalti 4–3 tapi kalah 1–2 dalam pertandingan perempat final melawan
Belanda.
Zanetti bermain untuk tim nasional Argentina dibawah
asuhan Marcelo Bielsa di Piala Dunia 2002. Namun, mereka tersingkir di babak
penyisihan grup, meskipun memenangkan laga pembuka.
Zanetti merayakan cap ke-100 dengan membantu
Argentina memenangkan semifinal Piala Konfederasi FIFA 2005 atas Meksiko pada
26 Juni 2005, di mana ia menjadi pemain terbaik pada pertandingan tersebut.
Pada partai Final, Argentina kalah atas Brasil.
Setelah menjadi bagian dari tim selama putaran
kualifikasi, Zanetti tidak dipanggil untuk Piala Dunia FIFA 2006 oleh pelatih
José Pekerman yang menjadi sebuah keputusan kontroversial bagi pendukung dan
media.
Dengan pelatih baru Alfio Basile, Zanetti dipanggil
untuk pertandingan persahabatan melawan Perancis pada tanggal 7 Februari 2007.
Ia bermain cemerlang dan membantu Javier Saviola mencetak satu-satunya gol yang
juga memberi kemenangan pertama Argentina di bawah manajemen Basile. Pada tahun
yang sama, Zanetti adalah wakil kapten dari skuat Argentina pada Copa América
2007, setelah sebelumnya ikut di turnamen tahun 1995, 1999 dan 2004.
Pada April 2007, Zanetti dianugrahi dengan
penghargaan nasional Giuseppe Prisco. Sejak pensiunnya Roberto Ayala, Zanetti
diberi ban kapten. Pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Bolivia
pada tanggal 17 November 2007, ia menjadi pemain paling banyak bermain
menggunakan kostum timnas Argentina.
Zanetti menjadi pemain reguler di bawah pelatih baru
Diego Maradona, meskipun gelandang bertahan Javier Mascherano mengambil alih
peran kapten atas permintaan Maradona. Meskipun Inter Milan berhasil menjuarai
Liga Champions 2010, Maradona tidak memanggil Zanetti dan rekan satu timnya
Esteban Cambiasso untuk skuat Argentina pada Piala Dunia FIFA 2010, langkah ini
sangat dikecam oleh para pengamat sepak bola tidak hanya dari Amerika Selatan
tetapi juga Eropa. Tapi sebaliknya, secara mengejutkan Ariel Garcé dipanggil,
setelah hanya bermain di dua kali pertandingan dalam lima tahun terakhir, tapi
akhirnya Garcé tidak bermain satu menit pun dalam Piala Dunia.
Pada tanggal 20 Agustus 2010, pelatih baru Argentina
Sergio Batista memanggil kembali Javier Zanetti untuk pertandingan persahabatan
melawan Spanyol yang dimainkan pada Selasa 7 September 2010 di Stadion
Monumental kandang River Plate bersama legenda Gabriel Batistuta yang diberikan
sebagai pertandingan penghargaan oleh Asosiasi Sepakbola Argentina atas karier
luar biasanya, mereka bermain dihadapan lebih dari 48.000 orang. Dia dipanggil
lagi untuk pertandingan persahabatan melawan Jepang di Saitama, Oktober 2010
tetapi ditarik keluar pada menit terakhir karena cedera.
Gelar yang diraih Javie Zanetti antara lain:
Klub
Inter Milan
Liga
Italia: 5 (2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010)
Piala
Italia: 4 (2005, 2006, 2010, dan 2011)
Piala
Super Italia: 4 (2005, 2006, 2008, dan 2010)
Liga
Champions: 1 (2010)
Liga
Eropa: 1 (1998)
Piala
Dunia Antarklub: 1 (2010)
Tim Nasional
Argentina
Medali
emas Pan American Games 1995
Medali
perak Olimpiade Atlanta 1996
Finalis
Copa América 2004 dan 2007
Individu
FIFA 100
Kehidupan Pribadi
Pada tahun 1992, ketika berusia sembilan belas, ia
bertemu denga Paula de la Fuente, yang tujuh tahun kemudian menjadi istrinya.
Pada tanggal 23 Desember 1999, Javier Zanetti dan Paula menikah di Argentina.
Mereka tinggal di dekat Danau Como, Dimana Mereka memiliki restoran dengan nama
"El Gaucho". Saat ini, Paula Zanetti, yang seorang putri dari seorang
dosen, bekerja sebagai fotografer. Pada tanggal 11 Juni 2005, dia Melahirkan
seorang bayi perempuan, bernama Sol, dan kemudian hadir seorang putra, Ignacio.
Pada Tahun 2007, Zanetti berduet dengan Mina
menyanyikan lagu Parole parole versi bahasa Spanyol yang terdapat dalam album
Todavia. Namun ini bukan pertama kalinya Zanetti menunjukan bakat menyanyinya,
pada 22 Agustus 2003, ia bersama dengan anggota tim Inter Milan lainnya
menyanyikan lagu Pazza Inter yang dijadikan lagu resmi tim.
Medio 2009, Zanetti menulis otobiografi dengan judul
Capitano e gentiluomo dan diterbitkan oleh Rizzoli.
Bersama dengan Rezophonic, pada 2011 merilis ulang
lagu Sergio Endrigo berjudul Ci vuole un fiore dengan aransemen modern.
Keuntungan dari proyek ini disalurkan pada Fundación PUPI untuk membangun sumur
air di Afrika. Di November, Rizzoli menerbitkan buku menceritakan kesetian
Javier Zanetti pada Inter Milan sejak 1995 dengan judul 757 Record di fedeltà -
I giorni di Zanetti sebagai penghargaan atas dedikasi dalam 757 pertandingan
resmi bersama Inter MIlan.
Zanetti adalah seorang Katolik yang taat, yang juga
mengispirasi rekan setimnya di Inter Milan dan Pemain timnas Belanda Wesley
Sneijder untuk menjadi seorang Katolik.
Zanetti memiliki kakak, Sergio Zanetti yang juga
mantan pemain bertahan sepak bola, sekarang ia menjabat pelatih tim primavera
Inter Milan U-18.
Javier Zanetti tidak berhubungan darah dengan
Cristiano Zanetti, pemain sepak bola Italia yang pernah bermain bersama di
Inter Milan selama lima musim.
Pekerjaan Sosial
Zanetti adalah duta FIFA untuk proyek Desa SOS Anak
di Argentina, dan telah menyatakan dukungannya bagi Tentara Kemerdekaan
Zapatista, Meksiko.
Fundación PUPI
Zanetti juga membuktikan bahwa dia memiliki
kesadaran sosial yang sangat tinggi, saat menanggapi krisis ekonomi Argentina
tahun 2001, yang menyebabkan jutaan orang ke dalam terlempar dalam kemiskinan,
Zanetti, bersama istrinya Paula, mendirikan Fundación P.U.P.I di Argentina
untuk mengatasi permasalahan sosial anak-anak miskin. Tujuan organisasi adalah
membantu anak-anak miskin karena krisis ekonomi negara dengan memberikan mereka
kesempatan pendidikan, serta mengurus kebutuhan gizi mereka. Salah satu
donaturnya adalah mantan pemain Inter Milan dan tim nasional Chili Ivan
Zamorano.
Leoni di Potrero
Bersama dengan rekan senegaranya dan rekan setimnya
di Inter Milan Esteban Cambiasso, mendirikan asosiasi amal untuk membantu
anak-anak dengan masalah isolasi sosial dan kesulitan koordinasi motorik.
di akhir tulisan ini saya ingin memberikan statistik penampilan Zanetti dari awal karir sampai sekarang...
Talleres RE
1992–93
33 (main) 1 (gol)
Banfield
1993–94
37 1
1994–95 29
3
Inter Milan
1995–96
39 2
1996–97 50
4
1997–98 41
2
1998–99 50
4
1999–00 43 2
2000–01 34
0
2001–02 44
2
2002–03 53
1
2003–04 51
0
2004–05 49
0
2005–06 39 0
2006–07 50 1
2007–08 51 1
2008–09 51 0
2009–10 55 0
2010–11 52 2
2011–12 40 0
Career Total 891
26
Argentina
Tahun Tampil Gol
1994 3 0
1995 15 1
1996 6 0
1997 4 0
1998 9 2
1999 11 0
2000 7 0
2001 9 0
2002 6 0
2003 8 1
2004 14 1
2005 10 0
2006 0 0
2007 15 0
2008 11 0
2009 8 0
2010 2 0
2011 7 0
Total 145 5
No comments:
Post a Comment