Sunday, October 9, 2011

#savePERSIJA (Save Our PERSIJA)


Seperti kata pepatah, semakin tinggi pohon, maka semakin kencang anginnya.. yaa pepatah itu pula yang menggambarkan tim tersukses di INDONESIA dengan raihan juara terbanyak (10 kali) yaitu PERSIJA JAKARTA.

PERSIJA JAKARTA dengan segala prestasi dan nama besarnya kini tengah mengalami sesuatu yang tidak lazim. Yaa sesuatu yang tidak lazim tersebut adalah adanya sekelopok orang yang mengaku-akui sebagai pemilik sah PERSIJA JAKARTA. Padahal yang perlu diketahui, PERSIJA JAKARTA bukanlah tim yang dimiliki oleh sekelompok orang, atau bahkan oleh suatu naungan Perusahaan besar, bukan juga milik PEMDA DKI Jakarta. PERSIJA adalah milik dari 30 klub Internal yang merupakan pendiri dari PERSIJA JAKARTA.

Sesungguhnya PERSIJA tidak mengalami apa yang disebut dualisme, tapi memang ada sekelompok orang yang mencoba menzolimi PERSIJA bahkan bisa dikatakan ingin “menguasai” PERSIJA. Orang-orang tersebut adalah orang-orang lama PERSIJA yang tahun lalu “BERKHIANAT” keluar dari jajaran kepengurusan  PERSIJA dan mendirikan klub Jakarta FC. Mereka adalah Hadi Basalamah, Bambang Sucipto,Sony Sumarsono dkk. Gw gak mau bahas tentang kronologisnya, karena bisa dibaca disini .

Seperti yang gw bilang sebelumnya, PERSIJA JAKARTA sesungguhnya tidaklah memiliki masalah dualisme. Masalah ini dimulai saat PSSI mengumkan bahwa mereka akan memulai kompetisi apa yang mereka sebut Liga Profesional. Para klub-klub diwajibkan mendaftarkan klub mereka masing-masing dengan segala syarat-syarat yang berlaku. PERSIJA sebelumnya telah melakukan Rapat Umum Anggota yang diikuti oleh 21 klub internal PERSIJA (9 klub mendapat penghapusan anggota dari Toni Tobias) pada tanggal 30 Juli 2011. Dalam rapat itu memutuskan secara SAH, sekali lagi secara SAH bahwa kepemimpinan Toni Tobias telah berakhir. Dan melalui voting Ferry Paulus secara mutlak mendapatkan 14 suara dari 21 suara. Tidak hanya itu Toni Tobias pula sudah menandatangani hasil Rapat Umum Anggota tersebut. Maka dari itulah Ferry Paulus adalah ketua umum PERSIJA JAKARTA yang sah menurut rapat umum anggota. Sebagai ketua umum PERSIJA, maka Ferry Paulus mendaftarkan PERSIJA JAKARTA untuk mengikuti kompetisi di bawah PT PERSIJA JAYA JAKARTA (PT yang menjadi administrator PERSIJA tahun lalu). Hal itupun didukung dari surat edaran PSSI kepada klub-klub pada tanggal 6 agustus 2011, mereka menyebutkan bahwa banyak klub di Indonesia belum menjadi badan hukum. Hanya ada 6 klub yang menjadi badan hukum, salah satunya adalah PERSIJA JAKARTA dengan badan hukum PT PERSIJA JAYA JAKARTA.

Masalah dimulai saat pendaftaran klub ditemukan ada 3 PT yang mendaftarkan PERSIJA untuk mengikuti kompetisi musim depan. WOW sungguh mengejutkan. Mereka adalah PT PERSIJA JAYA JAKARTA yang secara sah dari Rapat umum anggota 30 Juli, lalu ada PT PERSIJA JAKARTA yang dikomandoi Toni Tobias MANTAN ketua umum PERSIJA yang telah berakhir masa jabatannya terhitung dari hasil rapat umum anggota tanggal 30 juli, yang terakhir adalah PT PERSIJA JAYA di bawah komando Hadi Basalamah.

Seiring berjalannya waktu PT PERSIJA JAKARTA di bawah komando Toni Tobias tidak lagi ngotot untuk tetap menjadi administrator PERSIJA. Karena dari hasil verivikasi PSSI PT PERSIJA JAYA JAKARTA mendapatkan nilai 90,1 , sedangkan PT PERSIJA JAKARTA mendapatkan nilai 14 dan PT PERSIJA JAYA mendapat nilai 11. Lalu PSSI melakukan mediasi yang menurut gw hanyalah akal-akalan mereka agar PT yang mendapat nilai 11 bisa dimerger dengan PT yang mendapat nilai 90,1. Menurut gw pemaksaan merger secara halus. Karena PT PERSIJA JAYA JAKARTA (yang SAH) telah memiliki segalanya, makanya mereka mendapat nilai 90,1. Pemaksaan merger dimulai ketika PT PERSIJA JAYA JAKARTA menolak melakukan merger. Karena PT PERSIJA JAYA JAKARTA merasa yakin mampu membiayai dan menjadi administrator PERSIJA. Mengapa tidak mau merger ?? nanti akan gw jelasin di tulisan gw berikutnya. Karena PT PERSIJA JAYA JAKARTA menolak merger, maka PSSI mengancam tidak akan mengikutsertakan PERSIJA JAKARTA pada kompetisi musim depan. Dan ini adalah kekonyolan PSSI yang sangat teramat konyol. Karena jelas tertulis dalam statuta bahwa yang menjadi anggota PSSI adalah klub, yaitu PERSIJA JAKARTA. Bukanlah PT yang menaunginya. Ini jelas pemaksaan merger secara halus.

Selama masa itu PT PERSIJA JAYA JAKARTA terus mempersiapkan tim yang akan berlaga pada musim depan. Dengan mengontrak pemain-pemain lama seperti Ikon PERSIJA Bamabang Pamungkas, Ismed Sofyan, Leo Saputra, Oktavianus, Amarzukih, Ramdhani, Hasyim Kipuw, Nanak, Agus Indra, Andretany ditambah muka-muka baru seperti Johan Juansyah, Dirga Lasut, Galih Sudaryono, Rahmat Affandi dan legiun asing seperti Robertinho Pugliara, Pedro Javier dan Fabiano Beltrame. Selain itu juga nampaknya PSSI terus mencari celah agar orang-orang LPI tersebut dibawah bendera PT PERSIJA JAYA dapat masuk ke manajemen PERSIJA. Mereka terus-terusan mengancam PERSIJA tidak akan mengikuti kompetisi dan terus melakukan pemaksaan merger secara halus. Selain itu PSSI juga ingin agar salah satu pihak menyertakan surat dari gubernur Jakarta. Hal ini jelas salah. Karena seperti tadi sudah gw bilang kalau PERSIJA bukanlah punya PEMDA DKI JAKARTA. Tapi biar begitu surat dari PEMDA DKI dalam hal ini surat dari walikota Jakarta Pusat (karena PERSIJA adalah wewenang Jakarta pusat). Surat tersebut merestui PT PERSIJA JAYA JAKARTA di bawah Ferry Paulus lah yang SAH.

Dan pada puncaknya tanggal 30 oktober PSSI secara lisan menunjuk PT PERSIJA JAYA sebagai Administrator PERSIJA musim depan. WHAT???? Keputusan konyol dan tolol menurut gw. PSSI menunjuk PT yang hanya mendapat nilai verifikasi 11 poin dibanding PT yang mendapat nilai 90,1 poin. Kemenangan kubu Hadi Basalamah ini tidak lepas dari sekelompok orang yang gw bilang diatas. Sekelompok orang yang ingin menguasai PERSIJA dan mengeruk keuntungan dari klub besar seperti PERSIJA. Dan itu semua diputuskan hanya melalui penunjukan sesaat oleh PSSI. Lalu buat apa ada verifikasi dan juga surat dari PEMDA kalau hasilnya hanya penunjukan sepihak seperti itu. Yang terpenting adalah PERSIJA adalah milik klub-klub internal, bukanlah milik PSSI. Kenapa harus PSSI yang menentukan siapa yang akan menaungi PERSIJA musim depan. Padahal dari RUA tanggal 30 juli sudah diputuskan secara SAH sekali lagi secara SAH bahwa PERSIJA di ketuai oleh Ferry Paulus di bawah bendera PT PERSIJA JAYA JAKARTA.

Keputusan konyol tersebut tidak lain tidak bukan  karena PSSI telah diisi oleh para kancut-kancut jenggala. Para penjilat pantat apa yang mereka sebut konsorsium. Gw mau ambil statement bang ucup di twitter, kalo PSSI dulu tuh diisi sama bangsat-bangsat yang ngerti cara ngurus organisasi, sedangkan PSSI sekarang tuh diisi sama BANGSAT-BANGSAT yang gak ngerti ngurus organisasi. Mereka hanya mementingkan kelompoknya. Dan sudah menjadi rahasia umum jika PSSI kini diisi oleh para bajingan-bajingan LPI. Jelaslah sudah mereka menunjuk PT PERSIJA JAYA walau hanya memiliki nilai 11. Karena Hadi Basalamah dkk adalah antek-antek Jenggala dengan klubnya Jakarta FC. Perlu diketahui kalau PT PERSIJA JAYA saat itu tidak memiliki kontrak pemain, tidak memiliki homebase, tidak memiliki pelatih, bahkan tidak memiliki stadion. Bagaimana mungkin mereka yang seperti itu ditunjuk sebagai administrator? Mau melaksanakan pertandingan dimana mereka? Sudah gila kah PSSI !!!

Para PERSIJA LOVERS tidak tinggal diam melihat timnya dizolimi seperti ini. Berawal dari jejaring sosial Twitter dengan hastag #savePERSIJA selain di twitter juga melalui status BBM dan juga Facebook. Tidak hanya melalui dunia maya Para komunitas The Jakmania ini melakukan aksi damai di depan kantor PSSI. kami berharap PSSI masih mempunyai hati nurani. Karena kami hanya menuntut kebenaran. kami menuntut adanya keadilan. kami tidak terima tim kesayangannya disusupi oleh para penjilat pantat konsorsium. Dalam aksi tersebut tidak satu pun pengurus PSSI mau menemui The Jakmania. Hal itu menunjukan bahwa PSSI sendiri takut. Nah kalau PSSI merasa tidak melakukan kesalahan mengapa mereka harus merasa takut melakukan dialog dengan The Jakmania. BERANI KARENA BENAR TAKUT KARENA SALAH.

Dan secara resmi PT PERSIJA JAYA JAKARTA sebagai PERSIJA yang asli telah melakukan somasi ke PSSI agar PSSI menarik kembali keputusan lisannya tersebut. Kalau tidak, maka PERSIJA yang ASLI tersebut akan mengadukan PSSI ke POLDA metro jaya dan pengadilan Negri. Semoga kebenaran akan terungkap.
Ikon PERSIJA Jakarta Bambang Pamungkas pernah menyatakan “PERSIJA adalah klub besar, sampai kapanpun akan tetap besar.”

Bagi mereka PERSIJA seperti tambang emas, dimana mereka dapat mengeruk kekayaan di PERSIJA, tapi bagi kami PERSIJA adalah simbol kebanggaan kami. JANGAN USIK PERSIJA KAMI
#savePERSIJA

No comments:

Post a Comment