Saturday, May 31, 2014

I Want To Visit The Homeland Of Football



Siapa sih di dunia ini yang tidak mengetahui permainan antara 11 vs 11 pemain di lapangan hijau dengan tujuan memasukan bola ke dalam gawang lawan? Pria atau pun wanita, tua maupun muda, kaya-miskin semua pasti mengenal permainan yang disebut sepakbola. Sudah menjadi pengetahuan umum jika sepakbola yang kini amat digandrungi semua kalangan di dunia ini  di klaim oleh Inggris sebagai tanah kelahiran sepakbola. Padahal selain inggris, ada juga negara lain yang mengklaim bahwa berasal dari merekalah asal-usul sepakbola. Contohnya adalah Cina, India dan Meksiko. Namun segala pendapat yang disertakan bukti sejarah yang negara lain miliki seakan tak bisa membantah yang sudah melekat di benak masyarakat dunia bahwa asal-usul sepakbola berasal dari tanah britania. 

Sebagai negara yang diakui sebagai “penemu” sepakbola, Inggris seakan membuktikan bahwa memang disanalah sepakbola berasal. Karena sampai saat ini, terlihat jelas bahwa di negara ini sepakbola mampu  menjadi tumbuh besar bahkan menjadi sebuah industri tersendiri. Sepakbola di negara yang dipimpin seorang ratu tersebut juga tidak hanya sekedar permainan bola kaki 11 vs 11 saja. Tidak hanya melulu soal gengsi antar kota atau klub. Tidak saja soal prestasi atau menang-kalah dalam suatu pertandingan. Sepakbola di Inggris sudah mampu bersaing dengan industri-industri besar lainnya. Tidak sedikit nominal uang yang berputar keluar masuk di inndustri sepakbola di Inggris.
  
Bicara soal sepakbola menjadi sebuah industri, di inggris dan juga di belahan dunia lainnya terjadi pro dan kontra akan hal tersebut. Kemajuan sepakbola ditakutkan akan menghilangkan esensi dasar dari sepakbola itu sendiri. Sudah banyak bermunculan reaksi dari industrialisasi sepakbola dengan semboyan “Againts Modern Football”. Di awal kemunculannya, sepakbola hanyalah sebuah permainan hiburan rakyat. Lalu sepakbola bisa berkembang menjadi sebuah permainan yang memiliki gengsi di dalamnya. Semakin berkembang lagi, sepakbola bisa dijadikan alat perjuangan atas kepentingan-kepentingan tertentu. Pada masa itu, sepakbola dijadikan sebuah lambang suatu perkumpulan atau perusahaan tertentu dengan berbagai kepentingan di dalamnya. Saat itulah mulai terbentuk banyak klub yang kini menjelma menjadi klub Profesional yang banyak digemari seantero negri.sekitar tahun 1960-80an, sepakbola mulai merasuki jiwa seseorang untuk menjadi agama keduanya yang menciptakan suatu  kebanggaan sebuah klub yang menjadi lambang daerah mereka tempat mereka bermukim. Pada masa itu juga tercipta sebuah julukan yang ditujukan dunia kepada para penggila sepakbola di Inggris. “Hooligan”, pasti semua tahu atau pernah mendengarjulukan tersebut. Hooligan sendiri menularkan virus-virus fanatisme ke berbagai penjuru dunia. Pada masa itu juga sepakbola mengalami banyak tragedi memilukan. Fanatisme yang berlebihan menyebabkan banyak korban jiwa entah dikarenakan bentrokan antar pendukung klub atau tragedi over capacity dari tribun stadion. Pada tahun 1990an, sepakbola mengalami masa transisi. Ibarat manusia, di tahun 1990an, sepakbola mulai berkembang menjadi dewasa. Dengan adanya aturan-aturan baru yang bisa membuatnya bertambah menarik minat orang banyak. Lalu mulai memasuki tahun 2000an, sepakbola di Inggris berubah menjadi sebuah ladang bisnis yang menjadi sasaran utama bagi para konglomerat. Tak hanya konglomerat saja yang mendapat untung dari industrialisasi sepakbola. Para pemain sepakbola juga mendapatkan banyak keuntungan. Contohnya megabintang David Beckham yang menjadi simbol pesepakbola inggris dan dunia akan keuntungan industrialisasi sepakbola. Di masa kini, sepakbola sudah mencapai segala sendi kehidupan. 

Adanya semboyan “Againts Modern Football” itu sendiri bukan tanpa alasan. Kekhawatiran para pecinta sepakbola akan hilangnya nilai-nilai keindahan sepakbola mulai terasa. Semakin berkembangnya zaman, kini sepakbola tak ubahnya seperti sinetron yang dipenuhi iklan di pinggir lapangan atau pinggir layar kaca. Sepakbola juga tak ubahnya kasino dengan adanya bandar judi yang terlibat di dalamnya. Sepakbola juga tak ubahnya game di playstation atau PC dengan digunakannya alat-alat bantu berteknologi canggih seperti alat komunikasi wasit serta yang terbaru “goal line technology”. 

Lalu jika ada pertanyaan mengapa saya harus ke Inggris? Saya akan menjawabnya seperti ini: “If you ask me how much i like football? i just say, i dont like football, i am falling in love with it”. Sesuai judul, saya sebagai pecinta sepakbola, ingin sekali berkunjung ke tanah kelahiran sepakbola. Dimana sepakbola disana berasal dan kini menjadi besar dan terkenal di belahan dunia manapun.saya ingin berkunjung ke sana, melihat secara langsung bagaimana sepakbola hanya sebagai permainan rakyat yang menghibur warga inggris, saat mereka bermain sepakbola di kehidupan sehari-hari entah itu di lapangan hijau ataupun tanah lapang apapun yang dijadikan tempat bermain sepakbola. Dimana mereka bisa tertawa bahagia memainkan si kulit bundar.  Selain itu sepakbola yang masih tradisional dengan kebanggaan akan klub yang kuat pun masih ada di Inggris, contohnya bagaimana para fans Liverpool yang tetap menjaga kehormataan klub dan stadion yang mereka “keramatkan”. Atau sifat tradisional akan kebanggaan klub-klub di kota London baik itu London utara, selatan, timur ataupun barat. Mereka menjaga gengsi mereka bahwa merekalah sang raja di ibukota. serta sepakbola yang kini sudah tumbuh besar menjadi industri maju dimana uang yang berputar di dalamnya tidak bisa dihitung oleh kalkulator manapun. Seperti Manchester City dan Chelsea yang kini bergelimang uang hasil suntikan “juragan minyak” Timur Tengah dan Rusia. Maka dari itu, mengunjungi negara asal sepakbola, seperti ibadah haji kecil bagi saya.

Dengan paparan diatas, maka sangat pantaslah sepakbola yang saya cintai ini, memang berasal dari Inggris. Karena di tanah itulah sepakbola terus mengalami metamorfosa kehidupan. Bahkan tiap tahapan metamorfosa tersebut masih ada dan terjaga di tanah Inggris. Seperti kutipan kata terkenal dari seorang legenda Liverpool Bill Shankly, “Some people think football is a matter of life and death. I assure you, it's much more serious than that.”

No comments:

Post a Comment