Friday, November 26, 2010

Pacaran = jual beli ????

writed by Panji Eka Sapta 25/11/2010


judul di atas gw dapet setelah hadir dan dapat mata kuliah sosiologi ekonomi. ya.. dari mata kuliah ajah sosiologi ekonomi. sosiologi kan membahas atau pelajari pola tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari. jadi bisa dibilang sosiologi ekonomi mempelajari pola serta tingkah laku manusia dan juga motis masyarakat dalam melakukan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi. seperti produksi, distribusi serta konsumsi. atau bisa juga JUAL - BELI





lalu kenapa jual beli disamakan dengan pacaran. dosen gw buat suatu ilustrasi yg menurut gw cocok banget atau tepat dan gampang banget dimengerti mahasiswa kebanyakan. karena mahasiswa pasti pernah merasakan setidaknya jatuh cinta.

pemuda yang sedang jatuh cinta gw rasa mampu ataupun mampu melakukan segala hal pada sang wanita pujaan hatinya. hal ini sama seperti pedagang yang melakukan berbagai perubahan ataupun inovasi serta kreasi untuk menarik minat sang pembeli agar barang dagangannya laku terjual.

pacaran di sini bisa dikatakan sebuah tempat ataupun saranan antara 2 individu berbeda kepentingan saling berinteraksi. masing-masing individu ingin mendapatkan kepuasan yang maksimal. tapi tak semudah itu baik dalam pacaran ataupun jual - beli. kedua individu perlu melakukan cara cara agar dapat meraih kepuasan itu sendiri. kepuasan yang diinginkan pria dan wanita tentu berbeda. kepuasan disini janganlah di salah artikan. kepuasan bukan hanya bentuk nafsu belaka. banyak pria yang dapat puas hanya dengan perhatian, kasih sayang, bahkan senyum sang pujaan hati pun mampu membuat pria tersebut merasa puas. begitupun dalam hal jual beli. dimana pedagang yang menginginkan profit maksimal sedangkan konsumen menginginkan harga yang minimal. untuk menyelaraskan 2 kepentikan yang berbeda tersebut perlu adanya saling pengertian antara kedua pihak. dalam jual beli hal ini tercermin dalam peristiwa transaksi.

mungkin jika dikatakan secara kasarnya :
"gw kasih apa & gw dapat apa dari lo, lo dapat apa dan lo kasih apa ke gw?"
kalimat tersebut sama persis dengan yang ada dalam diri penjual dan pembeli. tak ada 1 pun pihak yang mau dirugikan.

dalam pacaran bisa saja sang pria member pelayanan berupa mengantar, menjemput, membantu mengerjakan tugas, tapi BOHONG jika tak ada maksud di balik itu semua. hal tersebut juga berlaku pada diri pedagang. mereka terus berinovasi agar barang dagangannya laku di pasaran.
semua yang dilakukan semata mata untuk menarik pihak yang lain agar tertarik dan merasa puas akan yang telah dilakukan oleh kita.
 tapi semua juga harus ada timbal baliknya. apa seh yang kita dapat dari semua yang kita lakukan?? tentu kita juga mengharapkan kepuasan yang akan diberikan pihak lain tersebut pada  kita.

dalam kedua hal tersebut perlu adanya keseimbangan yang diperoleh kedua pihak. kerugian ataupun ketidakpuasan salah satu pihak akan menyebabkan hubungan tersebut berakhir. baik itu antara pacaran ataupun jual beli. karena salah satu pihak merasa apa yang telah ia keluarkan tak sebanding dengan apa yang ia dapat. oleh karena itu alangkah baiknya jika mencari penggantinya agar lebih memberikan kepuasan padanya, melebihi yang sebelumnya.

pedagang akan kehilangan pembeli ataupun sebaliknya serta pria akan kehilangan wanita ataupun sebaliknya.

TAPI TAPI TAPI...
Untuk mendapatkan kepuasan tersebut juga ada batasnya. kepuasan yang didapat tak boleh melebihi suatu norma-norma masyarakat yang ada. oleh karena itu pacarn membutuhkan etika dalam berpacaran. pacaran tak bereika tak akan memperoleh kepuasan maksimum untuk kedua belah pihak. begitu pula dalam jual beli. antara pedagang dan pembeli ada yang disebut Etika Bisnis.







ayo ayo semua jujur bener gak PACARAN = JUAL BELI????
hehehehe

No comments:

Post a Comment